Compression Audio

Compressor digunakan oleh sound engineer untuk memantapkan hasil rekaman. Misalnya untuk memantapkan permainan drum, bass atau vocal. Tapi yang perlu diingat, apabila kita salah dalam penggunaan compressor ini, maka yang terjadi adalah hasil mixing yang hancur. Tidak sesuai dengan tujuan utama dari lagu tersebut. Itulah sebabnya, ada yang menyebutkan bahwa kehandalan seorang sound engineer dapat dinilai dari keahliannya dalam menggunakan alat compressor ini.

Alasan sound engineer menggunakan compressor diantaranya :


  1. Mengontrol dinamika, sehingga suara yagn dihasilkan akan terkesan stabil. Jarak antara suara yang keras dengan yang pelan sangat dekat. Itulah sebabnya, compressor juga disebut dengan Automatic Level Control.
  2. Compressor digunakan sebagai efek, sehingga bisa menimbulkan suara terkesan maju atau dekat dan lebih atraktif. Ini apabila dalam pengaturan compressor tersebut benar-benar tepat.


  • Sebagai langkah awal, kita atur Threshold dan Ratio pada titik maksimal sedangkan Attack dan release kita atur pada titik minimal. Hal ini kita lakukan agar kita bisa mendengar efek dari pemakaian compressor.
  • Kita atur tombol Threshold kira-kira pada posisi 3/4nya.
  • Kemudian kita atur tombol Attack. Sesuaikan dengan jenis musik yang sedang kita olah. Attack apabila semakin lambat, maka suaranya terkesan tebal dan bila dipercepat, suaranya terkesan tipis.
  • Kemudian kita atur tombol Release. Salah satu cara termudah untuk mengaturnya adalah, usahakan agar pengaturan release ini sesuai dengan tempo lagu. Hal ini dapat kita amati pada lampu yang menyala pada Gain Reduction.
  • Kemudian atur tombol Ratio. Semakin minimal kita putar, suar terkesan besar, dan bila kita putar maksimal, suara akan terkesan kecil. Aturlah ratio ini agar sesuai dengan jenis lagunya.
  • Kemudian kita ulangi lagi untuk mengatur tombol Threshold, hingga suara sesuai denga harapan kita.

No comments:

Post a Comment